Sabtu, 09 April 2022

Budaya positif Penerapan segitiga restitusi


Budaya Positif 

Budaya positif perlu dikembangkan di sekolah. Kita dapat melihat mutu sebuah sekolah dilihat dengan budaya positif yang dikembangkan oleh seluruh warga sekolah. Budaya positif merupakan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang terbentuk dalam jangka waktu yang lama, terlihat dari sikap keseharian seluruh elemen sekolah yang berpihak pada murid sehingga mereka dapat berkembang. Dengan demikian Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud. Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila maka peran pendidik adalah sebagai penuntun untuk menciptakan kondisi pembelajaran dan lingkungan sekolah yang berpihak pada murid, membahagiakan dan menggembirakan mereka.

Dalam menerapkan budaya positif sekolah, maka peran guru penggerak sebagai agen perubahan dalam sebuah ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid. Dengan berkolaborasi Bersama seluruh komponen sekolah untuk mewujudkan visi sekolah melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan Langkah-langkah BAGJA.

Untuk mewujudkan budaya positif sekolah langkah awal dengan membangun budaya positif di kelas dengan membuat kesepatan kelas (keyakinan kelas) dengan melibatkan murid. Hasil keyakinan kelas diwujudkan dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab oleh seluruh warga kelas.

Apabila budaya positif kelas telah menjadi sebuah pembiasaan secara konsisten bagi seluruh warga sekolah, maka suasana pembelajaran yang menyenangkan, nyaman dan gembira akan terwujud.

Budaya Positif Sekolah merupakan nilai-nilai positif yang diterapkan di sekolah untuk menumbuhkan motivasi intrinsiK pada diri siswa yang bertanggungjawab dan berbudi pekerti luhur sehinggga dapat terwujud profil pelajar pancasila. Kualitas suatu sekolah juga dapat dilihat dari  budaya positif yang tumbuh dan kembang di suatu sekolah.

Budaya Positif di suatu sekolah dapat membantu pencapaian visi sekolah. Untuk tercapainya sebuah visi sekolah, Guru memiliki peran penting. Karena Guru sebagai ujung tombak pencapaian visi sekolah dan kualitas dari sekolah.

Guru penggerak merupakan pembelajara yang mendorong tumbuh kembang anak secara holistic, aktif, berpusat pada murid, menjadi teladan dan sebagai agen transformasi ekosistem pendidikan guna tercapainya profil pelajar pancasila. Maka dari itu Guru penggerak merupakan Garda terdepan dalam menciptakan budaya positif di sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan positif, penerapan disiplin positif, mengetahui kebutuhan Dasar manusia, motivasi perilaku manusia, keyakinan kelas, posisi control dan segitiga restitusi.

Berikut ini contoh penerapan segitiga restitusi di SDN Gonggang 3, silahkan dilihat


 

0 komentar:

Posting Komentar

AKSI NYATA PENGELOLAAN PROGRAM BERDAMPAK PADA MURID

  SETYA RISTANTO,S.Pd CGP ANGKATAN 4 SDN GONGGANG 3 KABUPATEN MAGETAN Nama Program : Program Entrepreneur Days di SDN Gonggang 3 ...